BOJONEGORO, - Koptu Mariyono, anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Bakalan yang bertugas dibawah Komando Rayon Militer atau Koramil 14/Tambakrejo Kodim 0813 Bojonegoro, melaksanakan kegiatan pendampingan proses Penyerapan Gabah (Sergab) petani oleh Perum Bulog di desa yang menjadi wilayah binaannya, Minggu (27/4/2024).
Kegiatan tersebut merupakan bagian upaya dari TNI dalam mendukung program pemerintah dibidang ketahanan pangan, yang sekaligus untuk memastikan proses pengadaan beras dalam negeri khususnya diwilayah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur berjalan dengan lancar.
Penyerapan hasil panen padi milik seorang petani, Ramlan, ini direncanakan sebanyak 8 ton bakal diserap oleh Perum Bulog Bojonegoro. Dalam pelaksanaan penyerapan gabah dipastikan dilakukan dengan transparan, dan sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah yakni Rp. 6.500 per kilogram.
"Sehingga dari kegiatan Sergab oleh Bulog ini akan memberikan keuntungan yang adil bagi para petani," ungkap Koptu Mariyono.
Dia menambahkan, pendampingan kegiatan penyerapan gabah ini sangat penting, yang dapat menjadi sarana komunikasi dan koordinasi yang efektif antara petani, Bulog, dan pemerintah daerah dalam pengadaan beras nasional.
"Keterlibatan aparat TNI dalam pengawasan penyerapan gabah oleh Bulog juga merupakan implementasi dari sinergi antara TNI dengan instansi terkait dalam mengamankan kebijakan pangan nasional," ujarnya.
Pihaknya berharap, dengan pendampingan kegiatan penyerapan gabah ini dapat memotivasi para petani untuk meningkatkan produksi pertanian mereka khususnya padi. "Sehingga, nantinya stok beras nasional selalu dapat terjaga dengan baik," kata Koptu Mariyono.
Dikonfirmasi secara terpisah, Danramil 14/Tambakrejo Kodim 0813 Bojonegoro, Kapten Inf Andi Siswanto, turut mengapresiasi kinerja yang dilakukan oleh para Babinsa jajaranya yang tak kenal lelah untuk terus berpartisipasi aktif mendampingi petani diwilayah binaan masing-masing dalam kegiatan pertanian.
"Peran aparat kewilyahan (Babinsa) dalam pembinaan teritorial, tidak hanya terbatas pada aspek keamanan, tetapi juga pembangunan disegala bidang termasuk pertanian. Pertanian, menjadi sektor vital bagi ketahanan pangan secara nasional," tuturnya.
Sehingga, kehadiran aparat kewilayahan dalam hal ini adalah Babinsa ditengah-tengah masyarakat, masih menurut dia, bisa dijadikan sebagai wujud dukungan, dan pemicu, yang sekaligus solusi bagi petani dalam menghadapi tantangan dibidang pertanian.
"Hal ini menjadi bagian penting dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat," pungkasnya Kapten Inf Andi Siswanto.(Red)